*Ahli Hadits Berbicara Tentang Yahya bin Yaman*
وَسَمِعْتُ يَحْيَى بْنَ يَمَانٍ، يَقُولُ: سَمِعْتُ سُفْيَانَ، يَقُولُ : "الْبِدْعَةُ أَحَبُّ إِلَى إِبْلِيسَ مِنَ الْمَعْصِيَةِ، الْمَعْصِيَةُ يُتَابُ مِنْهَا، وَالْبِدْعَةُ لا يُتَابُ مِنْهَا" "Bid'ah lebih disukai iblis dibandingkan maksiat, karena pelaku maksiat lebih mudah bertaubat, sedangkan pelaku bid'ah itu sulit bertaubat” [Al-Musnad Aliy bin Ja’d : 1809 dan Ibnul Jauzi dalam Talbis Iblis : 22]. Atsar di atas dapat dilihat juga di ; Imam Baihaqi, Hilyatil Auliya : 7/26 Syu’abul-Iimaan no. 9009, Ibnu Basyraan Syarh Ushuulil-I’tiqaad no. 238, Abdullah Al-Anshaariy, Jam’ul-Juyuusy no. 35. Dzammul-Kalaam wa Ahlih 5/120-121 no. 914; semuanya dari jalan Yahyaa bin Yamaan, dari Sufyaan Atsa-Tsauriy rhm. Ternyata Yahya rhm seorang yang saduuq. Termasuk thabaqah ke-9, wafat tahun 189 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy dalam Al-Adabul-Mufrad, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 1070 no. 7729]. Meskipun lemah, namun m