PENYIMPANGAN MAKNA AMR dari ASLINYA
Penyebab adanya penyimpangan dari makna asal amr kepada makna-makna lainnya salah satunya ada karena pengaruh situasi dan kondisi.
1. Amr adalah perintah dari atasan kepada bawahan berubah menjadi bukan lagi tuntutan.
2. Amr bisa berasal dari pihak yang di bawah.
3. Amr harus dijauhi, meski menggunakan shigat amr.
Berikut adalah beberapa penyimpangan tersebut.
١. الدعاء
Amr yang bermakna do’a QS 2 : 201
"Ya Robb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan perihalah kami dari siksa neraka.
"رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Bila maknanya tidak menyimpang, maka akan terjadi ketidaksopanan terhadap Allah. Seolah-olah kita memerintahNya untuk memberi.
٢. الإِرشَادُ : nasehat
Amr yang bermakna nasehat QS 2 : 282
يَاَيُّهَا الَّذْ يْنَ ءَامَنُوْ ا إِذَا تَدَ يَنْتُمْ بِدَ يْنٍ إِلَى اَجَلٍ مُسَمًّى *فَاكْتُبُوْهُ*
Hai orang-orang yang beriman apabila kamu berhutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.
Kata yang digaris-bawahi adalah kata amr menggunakan shigat fi’il amr, namun maknanya bukan keharusan untuk menulis hutang-piutang, melainkan hendaknya untuk menuliskan hutang-piutang.
٣. الإِلتِمَاسُ : ajakan/tawaran/permintaan
Amr yang bermakna iltimas:
'Wahai sodaraku! Tolong ambilkan pulpen di tasku."
يا أخى خذ قلما فى حقيبتى
Iltimas mengandung sedikit perintah dengan bahasa yang halus. Biasanya digunakan untuk seseorang yang sebaya.
٤. التَّمَـنَّى : angan-angan
Amr yang bermakna tamanni seperti ungkapan:
"Wahai malam berlama-lamalah, wahai siang hilanglah, wahai subuh bertahanlah janganlah kau muncul."
يَا لَيْلَ, طُلْ يَا نَوْمُ زُلْ. يَا صُبْحُ قفْ لَا تَطْلَع.
Terdapat tiga fi’il amr pada contoh diatas, namun bukanlah tuntutan terjadinya peristiwa yang dikehendaki. Karena sampai kapanpun takkan pernah bisa tercapai perintah yang mengandung angan-angan.
٥. التَّخيِيرُ : memilih
Amr yang bermakna takhyir QS 18 : 29
"Barang siapa yang ingin beriman hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin kafir biarlah ia kafir."
فليؤمن ومن شاء فليكفر ….شاء فمَن…
Dua kata amr di atas berupa shigat fi’il mudhari’ yang berdampingan dengan lam amr. Di sini kita dapat melihat kegunaan ilmu balaghah bahwa tak semua perintah dalam Alquran harus dilaksanakan.
٦. التَّسوِيَـةُ : menyamakan
Amr yang bermakna taswiyah QS 52 : 16
"Maka bersabarlah kalian atau tidak, sama saja bagi kalian."
فَا صْبِرُوْا أَوْلاَ تَصْبِرُوْا سَوَاءٌ عَلَيْكُمْ…
٧. التَّعجِيزُ : melemahkan
Amr yang bermakna ta’jiz QS 2 : 23
"Dan jika kamu tetap dalam keraguan tentang al-qur’an yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), maka buatlah suatu surat saja yang semisal al-qur’an."
وَإِنْ كُنْتُمْ فِى رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِ نَا فَاءْتُوْ بِسُوْرَةٍ منْ مِّثْلْهْ
٨. التَّهدِيدُ : ancaman
Amr yang bermakna tahdid QS 41 : 40
"Lakukanlah apa yang kamu kehendaki"
اِعۡمَلُوۡا مَا شِئۡتُمۡ
٩. الإِكرَمُ : memuliakan
Amr yang bermakna ikram QS 15 : 46
"Masuklah kedalamnya dengan sejahtera dari bencana lagi aman dari malapetaka."
آُدْخُلُوْهَا بِسَلَمٍ آمِنِيْنَ
١٠. الامتنان (menganugerahkan)
Amr yang bermakna imtinan QS 16 : 114
"Maka makanlah sebagian rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu secara halal lagi baik."
فَكُلُوْا مِما رَزَقْكُمُ اللهَ حلَلاً طَيِّبًا
١١. الإِبٕاحُة : kebolehan
Amr yang bermakna al-ibahah QS 2 : 187
"Makan dan minumlah hingga terbit fajar."
وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطَ الْاَبْيَضّ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَاد مِنَ اْلفَجْرٍ
١٢. الدَّوامُ (selamanya)
Amr yang bermakna ad-dawam QS Al-Fatihah : 6
"Tunjukilah kami kejalan yang lurus."
اهدناالصراط المستقيم
١٣. الكَـرَاهَـةُ : ketidaksenangan
"... dan janganlah kalian shalat di kandang unta...." HR Ibn Majah : 769
وَلاَ تُصَلُّوا فِي أَعْطَانِ الإِبِلِ - الترمذي : ٣٤٨
١٤. التَّحقِيرُ : penghinaan
"Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka,..."
وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ اِلٰى مَا مَتَّعْنَا بِهٖٓ اَزْوَاجًا مِّنْهُمْ - طه : ١٣١
١٥. بَـيَانُ العُقبَةِ : penjelasan pergantian
"Dan jangan sekali-kali engkau menyangka orang-orang yang terbunuh (yang gugur Syahid) pada jalan Allah itu mati ..." 3 : 169
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا ...
١٦. التَّأيِِسُ : keputusasaan
Ta’yis/menunjukkan putus asa, seperti :
"Tidak usah kamu minta maaf sekarang..."
لَا تَعْتَذِرُوا اليَومَ
====
Komentar
Posting Komentar