*PENDAPAT IMAM IBNU HAJAR AL-ATSQOLANIY ASY-SYAFII rhm TENTANG SHOLAT SUNNAH QOBLIYAH JUM'AT*
Adapun dalil secara umum terkait disyariatkanya shalat Qabliyah Jum'at, maka beliau rhm berkata :
وأقوى ما يتمسك به في مشروعية ركعتين قبل الجمعة عموم ما صححه ابن حبان من حديث عبد الله بن الزبير مرفوعا : "ما من صلاة مفروضة إلا وبين يديها ركعتان" ومثله حديث عبد الله بن مغفل الماضي في وقت المغرب : "بين كل أذانين صلاة"
Dan dalil yang paling kuat yang dijadikan landasan terkait disyari'atkanya shalat dua rakaat Qabliyah Jum'at adalah keumuman riwayat yang dishahihkan oleh Ibnu Hibban daripada hadits Abdullah Bin Zubair ra secara marfu' yaitu : "Tidak ada shalat fardhu kecuali di dahului oleh shalat dua rakaat", demikian pula hadits Abdullah Bin Mughaffal yang telah berlalu terkait waktu shalat maghrib yakni : "Diantara setiap dua adzan terdapat shalat". [ Fathul Bari : Jilid 3, Halaman 236 ]
Bahkan dalam kitab lain beliau rhm membela pendapat akan kesunnahan shalat qabliyah jum'at.
Imam Ar-Rafi'i tidak menyebutkan sebuah hadits terkait kesunnahan shalat qabliyah di hari jum'at, dan yang paling shahih (bagiku) adalah yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Daud Bin Rasyid, dari Hafsh Bin Ghiyats, dari Al-A'masyi, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah, dari Abu Sufyan, dari Jabir, dia berkata :
"Sulaik Al-Ghathafani pernah datang disaat RASULULLAH ﷺ sedang berkhutbah, maka beliau bertanya ke dia : Apa kamu sudah shalat dua rakaat sebelum kamu datang?
Sulaik menjawab : Belum, lalu beliau ﷺ bersabda: Shalatlah dua rakaat dan ringankanlah".
Dikatakan oleh Majduddin Ibnu Taimiyah dalam Al-Muntaqa' : Pada kalimat "Sebelum Kamu Datang" adalah petunjuk bahwa maksud daripada itu adalah shalat sunnah qabliyah jum'at, bukan sebagai Tahiyatul Masjid. [ Talkhisul Habir : Jilid 2, Halaman 149 ]
Jadi meskipun tak ada dalil secara khusus, namun bagi ulama Syafi'iyah shalat qabliyah jum'at itu sunnah sebagaimana kesunnahan shalat qabliyah zhuhur, sebab shalat jum'at itupun pengganti shalat zhuhur.
لم يذكر الرافعي في سنة الجمعة التي قبلها حديثا، وأصح ما فيه ما رواه ابن ماجة عن داود بن رشيد، عن حفص بن غياث، عن الأعمش، عن أبي صالح، عن أبي هريرة، وعن أبي سفيان، عن جابر، قال : "جاء سليك الغطفاني ورسول الله صلى الله عليه وسلم يخطب، فقال له : أصليت ركعتين قبل ان تجئ.؟ قال : لا، قال : فصل ركعتين وتجوز فيهما". قال المجد بن تيمية في المنتقى : قوله : "قبل ان تجئ" دليل على أنهما سنة الجمعة التي قبلها، لا تحية المسجد
IMAM AL-BUKHARI rhm mengatakan :
Bab shalat Ba'da Jum'at dan Qabliyahnya.
Telah bercerita kepada kami Abdullah Bin Yusuf, dia berkata : telah mengabarkan pada kami Malik, dari Nafi', dari Abdullah Bin Umar : Bahwa Rasulullah ﷺ biasa melaksanakan shalat qabliyah zhuhur dua rakaat, dan setelahnya dua rakaat, setelah maghrib dua rakaat di rumahnya, lalu setelah isya' dua rakaat, dan beliau tidak mengerjakan shalat setelah shalat jum'at hingga beliau pulang kemudian shalat dua rakaat. [ Al-Jami' Ash-Shahih Al-Bukhari : Jilid 1, Halaman 296, No. 937 ]
ﺑﺎﺏ اﻟﺼﻼﺓ ﺑﻌﺪ اﻟﺠﻤﻌﺔ ﻭﻗﺒﻠﻬﺎ.
أنَّ رَسولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ كانَ يُصَلِّي قَبْلَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ، وبَعْدَهَا رَكْعَتَيْنِ، وبَعْدَ المَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ في بَيْتِهِ، وبَعْدَ العِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ، وكانَ لا يُصَلِّي بَعْدَ الجُمُعَةِ حتَّى يَنْصَرِفَ، فيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ. « أخرجه مسلم : ٧٢٩ باختلاف يسير »
Berikut penjelasan IMAM IBNU HAJAR AL-ASQALANI rhm berkaitan dengan Sunnah Qobliyah Jum'at dan berhujjah dengan hadits tersebut.
Ibnu munir rhm dalam hashiyah berkata : "Seakan-akan Imam Al-Bukhari rhm ingin menyampaikan bahwa pada dasarnya shalat zhuhur dan jum'at itu sama hingga terdapat dalil yang menjadi petunjuk akan perbedaanya, karna shalat jum'at itupun pengganti zhuhur.
Ibnu At-Tin rhm berkata : "Ketika tak disebutkan qabliyah jum'at dalam hadits ini maka bisa jadi Imam Al-Bukhari menetapkan hal itu berdasarkan qiyas pada shalat zhuhur. Selesai.
Hal ini dikuatkan oleh Az-Zain Al-Munir bahwa sesungguhnya Imam Al-Bukhari menyamakan antara shalat jum'at dan zhuhur terkait hukum shalat sunnahnya sebagaimana beliau juga menyamakan antara imam dan ma'mum dalam hukumnya, dengan demikian maka hukum shalat sunnah antara keduanya itu sama. Selesai. [ Fathul Bari : Jilid 3, Halaman 235 ]
قال ابن المنير في الحاشية : كأنه يقول الأصل استواء الظهر والجمعة حتى يدل دليل على خلافه، لأن الجمعة بدل الظهر.. وقال بن التين : لم يقا ذكر الصلاة قبل الجمعة في هذا الحديث فلعل البخاري أراد إثباتها قياسا على الظهر، انتهى. وقواه الزين بن المنير بأنه قصد التسوية بين الجمعة والظهر في حكم التنفل كما قصد التسوية بين الإمام والمأموم في الحكم، وذلك يقتضي أن النافلة لهما سواء. انتهى
IMAM IBNU HAJAR AL-ASQALANI Rahimahullah mengatakan :
Dan telah shahih dari Ibnu Mas'ud terkait amalanya yang diriwayatkan oleh Abdurrazzaq Talkhisul Habir : Jilid 2, Halaman 149 Riwayat yang beliau maksud adalah sebagai berikut.
Dari Ma'mar, dari Qatadah : Bahwa Ibnu Mas'ud biasa menunaikan shalat qabliyah jum'at empat rakaat dan ba'diyah empat rakaat [ Al-Mushannaf Abdurrazzaq : Jilid 3, Halaman 247, No. 5524 ]
وصح عن ابن مسعود من فعله رواه عبد الرزاق عن معمر، عن قتادة : أن ابن مسعود كان يصلي قبل الجمعة أربع ركعات وبعدها أربع ركعات
Komentar
Posting Komentar